Detail Berita

Beranda / Berita / Detail Berita

Kurikulum Merdeka Setengah Hati?

Selasa, 13 September 2022 11:13 WIB 0 Komentar 117

      PERSOALAN yang sangat serius dalam dunia pendidikan kita adalah kualitas guru. Sejak Orde Baru isu yang berkembang secara berkelanjutan adalah kualitas guru. Ada yang berpendapat bahwa kualitas guru disebabkan kurangnya kesejahteraan (gaji) guru. Argumentasi rendahnya kualitas guru karena kesejahteraan kemudian dijawab pemerintah dengan sertifikasi guru. Sertifikasi guru diikuti dengan hak guru memperoleh kompensasi berupa uang. Era Presiden Joko Widodo, kualitas pendidikan dijawab dengan kurikulum merdeka. Apakah kurikulum merdeka memerdekakan pendidikan kita? Ketika guru memiliki sertifikat yang diikuti dana kesejahteraan, apakah kompetensi guru meningkat? Di daerah pertanian ada yang bercanda bahwa uang sertifikasi guru meningkatkan luas sawah atau ladang mereka. Di daerah lain mengatakan rumah guru yang tambah bagus. Ada pula kendaraan guru yang bertambah. Apakah guyonan ini sebuah sisnisme terhadap guru atau fakta? Pendidikan memang selalu menarik untuk dibahas. Sejak awal pandemi Covid-19, murid-murid diliburkan dan mereka belajar dengan daring. Di awal daring, para murid, guru dan operator sekolah gamang, bahkan ada yang pasrah. Di beberapa daerah ada yang tidak dapat melakukan daring karena alasan sinyal, pulsa tidak ada hingga tidak memiliki android. Ada siswa yang nyaris tanpa belajar, tetapi naik dua kelas karena dua tahun pandemi. Ketika Covid-19 mereda, kita langsung disuguhi kurikulum merdeka. Para guru dan dinas pendidikan daerah belum paham Kurikulum Tiga Belas (Kurtilas), tetapi kini berhadapan dengan kurikulum baru namanya kurikulum merdeka. Kegamangan belajar yang dahsyat di masa Covid-19 belum usai langsung dihadapkan kepada kegamangan kurikulum merdeka. Kenyataan di lapangan hampir semua guru dan dinas pendidikan serba gamang menghadapi kurikulum merdeka. Dinas pendidikan di daerah, pengelola yayasan dunia pendidikan bertanya siapakah sumber yang memahami kurikulum merdeka? Sumber kurikulum merdeka yang asli dari mana? Kurikulum merdeka itu gagasan siapa? Di mana kami mencarinya? Bagaimana proses perdebatan hingga munculnya kurikulum merdeka? Proses itu sejatinya diberikan ke publik agar publik memahami secara utuh. Pertanyaan penting bagi kita adalah persoalan pendidikan kita sesungguhnya apa? Apakah kurikulum yang tidak baik atau kualitas guru yang kurang baik? Kurtilas menyajikan materi pelajaran secara tematik, tetapi dalam praktiknya anak-anak gamang karena sulit bagi guru SD melakukan tematik lantaran keterbatasan kemampuan. Jika guru seorang doktor yang latar belakangnya ilmu multidisiplin, maka tematik cukup mudah diterapkan.

      Namun guru dengan kemampuan terbatas, maka tidak kompeten melakukannya. Belum selesai masalah penerapan tematik yang sulit dilakukan guru dengan kompetensi terbatas, kini muncul lagi kurikulum merdeka yang berpusat kepada siswa. Guru harus mengajarkan sesuai dengan minat dan bakat siswa. Apakah guru mampu mengajar sesuai minat siswa? Kompetensi guru kita di seluruh desa seperti apa? Guru SD di desa yang jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah siswa hendak mengajar sesuai dengan minat siswa masing-masing? Kita harus menyadari mengapa siswa swasta lebih unggul Olimpiade Sains Nasional (OSN)? Mungkinkah siswa dengan model guru kelas menghasilkan juara OSN? Mereka yang juara OSN adalah yang “melanggar” sistem pemerintah. Apakah kita sadar bahwa anak-anak yang juara dalam bidang sains, olahraga, budaya dan apapun itu karena ada guru unggul di sekolah itu? Jika ada guru jago karate di sebuah sekolah, maka sekolah itu juara karate. Jika ada guru matematika yang hebat di satu sekolah, maka sekolah itu akan juara matematika. Jika ada guru IPA yang hebat di satu sekolah, maka sekolah akan juara IPA. Sepakat dengan keinginan mendukung siswa sesuai bakatnya. Namun hal itu bisa terjadi ketika sekolah memiliki guru dan fasilitas mumpuni. Pertanyaanya adalah prioritas apa yang harus dilakukan pemerintah? Kurikulum merdeka mendorong guru belajar mandiri membuat platform kurikulum meredeka. Apakah realita guru kita dapat melakukan kemandirian itu? Kondisi guru dan disdik kita hari ini mengalami kegamangan setelah gamang mengajar selama Covid-19. Karena itu pemerintah harus menjelaskan latar belakang munculnya kurikulum merdeka kepada setiap guru dari kota hingga ke desa. Proses terjadinya kurikulum merdeka perlu kita ketahui bersama sekaligus kita belajar bersama untuk masa depan kita. Bagaimana proses perdebatan para pakar kita dari perguruan tinggi yang fokus kepada dunia pendidikan dan juga para pakar pendidikan kita? Menyadari bahwa guru merupakan kunci utama membawa pendidikan kita semakin baik, maka sosialisasi kurikulum merdeka harus sistemik. Dalam kenyataanya, sosialisasi kurikulum merdeka terkesan asal-asalan. Di daerah ada seminar atau diskusi Impelementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang narasumbernya pun masih meraba bagaimana sesungguhnya kurikulum merdeka. Sejatinya narasumber dalam dialog atau kegiatan yang terkait kurikulm merdeka harus memahami secara utuh agar tidak terjadi risiko salah tafsir. Indonesia sangat luas dari kota ke desa, tetapi jumlah pelatih yang dapat menjelaskan kurikulum merdeka ke publik sangat jarang. Hal inilah yang membuat guru dan dinas pendidikan di daerah gamang. Bagaimana nanti implementasi kurikulum merdeka jika hanya anjuran guru mandiri untuk platform kurikulum merdeka? Jika sosialisasi kurikulum merdeka seperti kenyataan sekarang yang tidak sistemik dan tidak diikuti dengan pelatihan (up grade) guru secara kontinu dan sistemik pula untuk kompetensi menjawab potensi siswa sesuai minatnya, maka kurikulum merdeka tanpa makna hingga muncul kurikulum yang baru. Kita senang mengganti kurikulum yang isinya sama, tetapi kita lupa untuk mengisi kualitas guru secara terencana dan terukur. Persoalan kita di negeri ini adalah kualitas guru. Meskipun kurikulumnya tak bermutu, jika kualitas guru baik, maka kualitas anak didik tetap baik. Sebaliknya, jika guru tidak bermutu, sebaik apapun kurikulum tetap kualitas pendidikan kita tidak baik. Terbukti pola pendidikan dengan sistem guru kelas di SD dan guru IPA di SMP sesungguhnya memprihatinkan karena tidak masuk akal. Namun karena kepala sekolah yang bijak dalam implementasi, maka siswa tetap mendapat pendidikan yang terbaik. Sebagai contoh, kepala sekolah SMP meminta mata pelajaran Biologi diajar oleh guru sarjana Biologi dan Fisika diajarkan sarjana Fisika. Jadi masalah ketika sarjana Fisika mengajar Biologi. Jika kita mengikuti an sih Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi maka kualitas siswa diragukan. Tidak mungkin siswa pintar ketika diajarkan guru yang tidak memahami materi pelajaran. Tetapi, faktanya berlangsung di lapangan. Anak-anak Indonesia memang harus merdeka belajar, tetapi kemerdekaan itu semu jika dilaksanakan setengah hati. Kurikulum merdeka akan memerdekakan jika kualitas guru untuk memerdekakan siswa secara utuh. Kualitas guru akan terasah jika terus menerus mendapat pelatihan dan mendapat up grade seperti dokter yang selalu aktif mengikuti ilmu kedokteran paling mutakhir. Warga yang paling membutuhkan ilmu paling mutakhir dan wawasan yang luas adalah guru. Selain harus di-up grade secara kognitif, guru juga harus difasilitasi mengajar ke daerah-daerah yang berbeda untuk memperluas wawasannya. Apa yang diajarkan guru kepada siswa jika tidak sering melihat yang berbeda di daerah lain? Kurikulum merdeka mengharapkan siswa dididik berdasarkan minat dan bakatnya, maka konsekuensinya adalah pemerintah harus menambah guru di setiap sekolah agar kebutuhan minat dan bakat siswa terlayani dengan baik. Jika minat siswa bidang musik, maka siswa difasilitasi musik oleh guru musik dan alat musik yang memadai. Jika minat siswa olah raga, maka difasilitasi guru olah raga yang hebat. Jika siswa senang bereksperimen, maka mereka difasilitasi laboratorium. Jika kita mengganti kurikulum, maka segala konsekuensinya harus difasilitasi pemerintah agar kurikulum merdeka tidak setengah hati.


Bagikan ke:

Apa Reaksi Anda?

0


Komentar (0)

Tambah Komentar

Agenda Terbaru
Prestasi Terbaru